Tuesday, February 11, 2014

RIYA

"Mi, saya nggak usah ngisi amalan yaumian ya?"

"Kenapa?"

"Ehmm, saya takut riya, Mi, amal ibadah ditunjukkan ke orang lain."

"Kalau yang lain gimana? Keberatan nggak kalau pengajian kita memberlakukan lembar amalan yaumian?"

"Kalau saya malah seneng Mi, termotivasi amalan teman-teman yang lebih baik."

"Saya oke aja Mi, walaupun sering malu he he, karena belum bisa sebaik teman-teman yang lain."

"Ehmm, maaaf Mi, apakah hal seperti ini dicontohkan Rasulullah?"

"Program ini diadakan untuk memotivasi kita semua agar bersemangat meningkatkan ibadah, fastabiqul khoirot, berlomba-lomba dalam kebaikan. Dengan mengisi lembaran yang sudah disediakan setiap pekan, kita akan melihat perkembangan ibadah kita, bertambah baik, stagnan atau malah bertambah buruk."

"Apa nggak membuat kita riya, Mi?"

"Sekalian kita melatih hati kita, agar terbiasa beramal dengan ikhlas, diketahui orang lain ataupun tidak."

"Ini nyunnah nggak Mi?"

"Di jaman Rasulullah shalallahu alaihi wassalam, ya nggak pakai lembaran kertas seperti sekarang, tapi secara substansi, diceritakan bagaimana sahabat Umar bin Khattab berusaha mendahului sahabat Abu Bakar Ashshiddiq dalam kebaikan, tapi tidak pernah berhasil."

"Sepakat Mi, kita laksanakan program amalan yaumian ini untuk menambah semangat."

***
# amalan yaumian = amal harian, biasanya berisi poin-poin : berapa kali dalam sepekan tilawah Al Quran, sholat Dhuha, sholat Lail, puasa sunnah, dzikir pagi dan sore, silaturahim dll

@   Al Bazzar meriwayatkan dari Abdur Rahman bin Abu Bakar: Rasulullah melaksanakan sholat subuh, kemudian menghadapkan wajahnya kepada para sahabat.

Rasulullah saw : "Siapa diantara kalian yang puasa hari ini?"

Umar bin Khattab :"Wahai Rasulullah, saya tidak berniat puasa semalam, maka saya berbuka hari ini."

Abu Bakar :"Alhamdulillah saya semalam berniat puasa dan saya kini sedang berpuasa."

Rasulullah Saw:"Lalu adakah diantara kalian yang mengunjungi orang sakit hari ini?"

Umar :"Kita belum memasuki siang, lalu bagaimana kita bisa mengunjungi orang yang sakit?"

Abu Bakar:"Saya mendengar saudara saya Abdur Rahman bin Auf sakit, maka sembari berangkat saya melewati rumahnya untuk melihat bagaimana kondisinya di pagi ini."

Rasulullah Saw:"Lalu siapakah di antara kalian yang memberi makan orang  miskin di pagi ini?"

Umar  :"Kami shalat ya Rasulullah, dan matahari belum juga terbit."

Abu Bakar :"Saat memasuki masjid saya dapati seseorang meminta-minta. Saya dapatkan sepotong roti dari Abdur Rahman, saya ambil roti itu dan saya berikan kepada orang itu."

Rasulullah Saw :"Kabar gembira bagimu dengan surga."

Kemudian Rasulullah Saw mengatakan sesuatu yang membuat Umar ridha. Dan Umar mengatakan bahwa setiap kali dia menginginkan sebuah kebaikan, dia selalu terkalahkan oleh Abu Bakar.

(Sumber: Terjemah Tarikh Khulafa, Imam As-suyuthi hal 59-60)

No comments:

Post a Comment