Monday, December 21, 2015

Kisah Awal Dakwah Rasulullah Saw. (Serial sejarah akan berulang)

Membaca ulang kisah awal dakwah Rasulullah Saw.

Makkah merupakan pusat agama bagi bangsa di Arab. Di sana terdapat pengabdi Ka'bah dan pengurus berhala serta patung-patung yang dianggap suci oleh seluruh bangsa Arab, sehingga tidak mudah untuk  melakukan perubahan di sana.

Itu yang jadi pertimbangan, kenapa dakwah dilakukan secara sembunyi-sembunyi, tentunya berdasarkan wahyu Allah.

Namun akhirnya, beritanya sampai juga kepada kaum Quraisy. Hanya saja, mereka tidak mempermasalahknnya karena Rasulullah Saw. tidak pernah menyinggung agama mereka ataupun tuhan-tuhan mereka.

Tiga tahun berlalu, terbentuklah kelompok mukminin yang dibangun atas fondasi persaudaraan dan solidaritas serta penyampaian risalah dan pemantapan posisinya. Kemudian turunlah wahyu yang menugaskan beliau untuk berdakwah secara terang-terangan.

#Sejarah akan berulang, entah kapan dan di mana.

Bisa jadi kita di amanahi kondisi yang mirip Makkah saat itu. Di suatu daerah yang memiliki agama atau budaya yang begitu mengakar, sehingga tidak mudah menerima suatu ajaran baru yang dianggap bertentangan dengan yang ada.

Kita bisa mencontoh langkah-langkah beliau:
1. Membentuk komunitas
2. Tidak menyinggung keyakinan yang ada.
3. Tidak melakukan tindakan yang membuat marah, untuk menghindari tumbuhnya kebencian sebelum saatnya.
4. Terus bergerak sampai ada kesempatan untuk berdakwah lebih terbuka.

Membaca medan adalah sebuah kemampuan yang harus dimiliki untuk kesuksesan dakwah.

Monday, April 27, 2015

Rumah Yang Tak Dikunjungi

Masyaallah. . .ternyata sudah setahun lebih blog ini tidak dikunjungi.

Ha ha ha, mungkin ini efek terlalu banyak rumah, sehingga tidak semua diperlakukan dengan baik.

Biasa, alasan klise, tidak tertangani.

Kenapa juga punya rumah banyak-banyak? Seperti pejabat yang kebanyakan uang? Rumahnya di mana-mana, tapi tidak sempat menikmatinya. Ups! Kok malah ngomongin orang lain?

Kenapa ya, dulu kok buat blog banyak-banyak?

Di ingat-ingat, waktu itu sedang semangat-semangatnya menulis. Apapun bisa jadi ide tulisan. Itu sebabnya perlu membuat banyak blog, dengan tujuan membuat kumpulan tulisan per tema. Blog gratisan juga, kok.

Siapa tahu suatu saat ada kesempatan diterbitkan dalam sebuah buku sesuai tema, jadi nggak repot memilah-milahnya, seperti yang terjadi pada buku pertama. Membutuhkan energi lumayan untuk memilahnya dari blog yang isinya campuran dan berisi lebih dari 600 judul tulisan.

Tapi, sekali lagi masalah konsistensi yang masih terus dilatih. Apalagi kalau sudah bertemu dengan kesibukan di dunia nyata. Saat ada ide dan sedikit kesempatan menulis, langsung saja blog yang lahir pertama yang di isi.

Nggak janji juga, sih, tapi akan diusahakan untuk kembali pada komitmen awal.