Tuesday, April 29, 2014

IMAN ITU BERCABANG-CABANG

"Maksudnya apa? Bukankah iman itu merupakan keyakinan dalam hati, ikrar dengan lisan dan amal dengan anggota badan. Bertambah karena taat dan berkurang karena maksiat?"

"Betul, naaaah, cabang-cabang iman ini merupakan penjabaran dari pengertian iman tersebut. Sebagai Muslim, sebaiknya kita tahu, sehingga bisa hidup dengan iman yang benar?"

"Ada berapa, cabang iman?"

"Iman itu terdiri dari enam puluh sekian atau tujuh puluh sekian cabang, yang paling utama adalah ucapan 'laa ilaaha illallaah', yang terendah adalah menyingkirkan gangguan dari jalan, dan malu adalah salah satu cabang dari iman." (HR Bukhari n Muslim dari Abu Hurairah)

"Banyak banget! tapi, mengapa yang paling utama ucapan laa ilaaha illallaah'?"

"Karena 'laa ilaaha illallaah' inti dakwah para rasul yang diutus Allah ke muka bumi, dalam firman-Nya:
'Dan Kami tidak mengutus seorang rasul sebelum kamu, melainkan Kami wahykan kepadanya bahwasanya tidak ada Tuhan (yang wajib disembah) melainkan Aku, maka sembahlah Aku.' (Al Anbiya : 25)"

"Ucapan laa ilaaha illallaah yang disertai pemahaman, akan memberikan pengaruh pada diri yang mengucapkan dalam menjalani kehidupannya, sesuai dengan tujuan diciptakannya, yaitu beribadah kepada Allah."

"Kok cabang iman terendah menyingkirkan gangguan dari jalan?"

"Karena sebagian kita suka meremehkan amal-amal sederhana, seperti menyingkirkan duri atau kayu yang menghalangi jalan, padahal itu merupakan amal yang membuktikan keimanan seseorang. Dengan perbuatan sederhana itu, banyak orang terselamatkan, terhindar dari musibah, bukankah hal itu layak mendapat ganjaran pahala? "

"Terus kenapa malu juga bagian dari iman?"

"Rasa malu biasanya mencegah kita dari berbuat maksiat."

"Cabang iman yang lain, apa aja?"

"Wedew! Perlu penjelasan panjang lebar nih! Biar puas, baca di kitab Fathul Bari karya Ibnu Hajar, atau minimal di buku Arba'in Tarbawiyah karya Fakhruddin Nursyam, Lc."

"Wah! Pe er dong?"

"He he he."