Friday, January 31, 2014

BUKAN MENYERAH

"Wah, ada yang buka usaha seperti kita. Gedungnya tiga lantai, omzet perhari delapan jutaan!" lapor anakku.

"Usaha seperti kita?"

"Iya Mi. Seharusnya kita juga bisa seperti itu, dengan potensi SDM dan jam terbang yang sudah teruji."

"Umi sudah cape mikirin menejemennya. Umi pusing memikirkan bagaimana membayar hutang-hutang kita, jadi nggak mau mikir nambah modal dulu. Nanti saja, nunggu kalau ada anak Umi yang tertarik memperbesar usaha ini dengan menejemen lebih bagus, sementara biarlah begini dulu, Umi pengen lebih tenang."

"Umi menyerah?"

"Bukan menyerah. Lelah.!Dua puluh tahun bukan waktu yang sebentar untuk melihat, Umi dan Abi bekerja keras, hasilnya ya begini-begini saja. Mungkin memang jatahnya segini."

"Ya aku lihat sih, dia modal besar, kita nggak bisa ngikuti. Untuk dekorasi rukonya saja habis puluhan juta."

"Ya sudahlah, nikmati saja jalan masing-masing. Setiap orang memiliki rizki yang sudah ditentukanNya. Kita ikhtiar maksimal, hasilnya kembali kepada AR Rozak. Bersyukur dengan apa yang sudah diberikanNya. Mungkin rizki berupa materi kita merasa kekurangan, tapi menurut Allah sudah cukup, karena kita diberi rizki dalam bentuk lain. Orang lain mungkin diberi materi berlimpah, tapi bersamaan dengan itu juga diberi masalah yang banyak, entah itu masalah kesehatan, masalah keluarga, sosial dan lain-lain."

***

@  "Dan apakah mereka tidak memperhatikan bahwa sesungguhnya Allah melapangkan rizki bagi siapa yang dikehendakiNya dan Dia (pula) yang menyempitkan (rizki itu). Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi kaum yang beriman." QS Ar Ruum ayat 37.

@ "Barang siapa menjadikan dunia sebagai tujuannya maka Allah akan memberikan kekhawatiran (kecemasan) padanya dalam segala urusannya dan Allah akan meletakkan rasa takut akan kemiskinan ada di hadapan matanya. Padahal dia tidak akan menerima kecuali apa yang telah ditakdirkan baginya dari dunia. Dan barang siapa yang menjadikan akhirat sebagai maksud hidupnya, maka Allah akan menjadikan kemudahan baginya dalam segala urusannya. Allah akan meletakkan rasa kaya dalam hatinya dan dunia akan datang kepadanya dalam keadaan hina."  HR Ibnu Majah, hadist no 4105.

Wednesday, January 22, 2014

TERIMAKASIH

"Hafa, tolong ambilin buku di tempat tidur Umi!"

"Ya Mi," jawab Hafa sambil berjalan menuju kamar.

"Ini Mi," Hafa mengulurkan buku yang kuminta.

"Alhamdulillah, terima kasih ya."

"Ya Mi, sama-sama."

"O ow, kacamatanya lupa, Harish!"

"Ya Miiii!," Harish berlari mendekatiku.

"Umi minta tolong, ambilin kacamata di meja kamar!"

"Ya Mi," jawabnya sambil berlari, heeeh, Harish sepertinya nggak bisa jalan, bisanya lari, he he.

"Ini Mi,"

"Alhamdulillah, jazaakallah khoiron." kuterima kacamata dari tangannya.

"Koq gitu Mi momongnya?" protesnya.

"Ngomongnya," ralatku.

"Iya, ngomongnya. Tadi sama mba Hafa Umi ngomong terimakasih, koq sama Harish nggak terimakasih?"

"Oo, kita boleh mengucapin terima kasih, boleh juga mendoakan, jazaakallah khoiron, artinya semoga Allah membalasmu dengan kebaikan."

"Gitu ya Mi, tapi Harish belum bisa momongnya," he he selip lagi.

"Ya, nanti Umi ajarin ya."

***

@ "Tidak dinamakan bersyukur kepada Allah bagi siapa yang tidak berterima kasih kepada manusia."
      HR Abu Daud dan Tirmidzi

@ "Barangsiapa diperlakukan baik oleh orang lain, kemudian dia berkata kepadanya,'Jazaakallah khoiron'           (semoga Allah membalasmu dengan kebaikan) maka ia telah memujinya dengan setinggi-tingginya."
      HR Tirmidzi

Tuesday, January 21, 2014

HUJAN LAGI

"Mi, kapan ujannya berhenti sih?" Harish bertanya sambil mulutnya cemberut, maju dua centi.

"Harish mau ngapain nunggu hujan berhenti?"

"Mau main pasir di luar, pake mobil truk."

"Nanti aja ya, tunggu hujan berhenti, kalau nggak besok aja?"

"Iiiiih Umi mah, lama banget?" katanya merajuk, sambil menghentakkan kaki.

"Harish, siapa yang nyuruh hujan turun?"

". . ." Harish tampak nggak faham yang kutanyakan, oow, salah redaksi, he he.

"Siapa yang menciptakan hujan?"

"Ya Allahlah," jawabnya, mantap. Hmmm, sok taunya nongol.

"Allah yang menciptakan hujan, Allah juga yang memerintahkan kapan hujan turun, kapan hujan berhenti."

Harish terdiam mendengar penjelasanku. Hanya sebentar.

"Terus Harish ngapain dong kalau hujan begini?"

"Yok doa dulu, 'Allahumma shoyyibannaa fi'a'."

"Amin, trus ngapain?"

"Kan bisa main di dalam rumah? atau minta bacain buku cerita mba Hafa."

"Doanya cuma satu Mi?"

"Boleh lebih, Harish mau doa apa?"

"Ya Allah, semoga Abi cepet pulang bawa martabak, amin."

"Amin."

Harish meninggalkanku, ke kamar Hafa, he he, pasti sebentar lagi Hafa berteriak, merasa terganggu.

Segera ku SMS abi, agar doa Harish terkabul.

 ***
@ ". . .dan Dialah yang menurunkan hujan dari langit lalu Dia hasilkan dengan hujan itu buah-buahan sebagai rizki untukmu. . ." QS Al Baqoroh ayat 21

@ "Allahumma shoyyibannaafi'a (ya Allah jadikan hujan ini membawa manfaat)." HR Bukhari

@ "Carilah pengabulan doa pada saat bertemunya dua pasukan, pada saat iqomah shalat dan saat turun    hujan." HR Al Hakim.


Monday, January 20, 2014

NGGAK BOLEH NGOMONG

"Harish, tanyain Umi, pisang rebusnya dah mateng belum?"

"Umi lagi sholat, nggak bisa momong!"

"Nggak boleh ngomong kaleee," Hany menggoda.

"Iya, nggak boleh ngomong," jawab Harish, tumben nggak mbantah.

"Kalau ketawa boleh nggak?"

"Iiiiih mba Hany nih, orang sholat itu nggak boleh ngomong, ketawa, makan, kentut juga," Harish menjawab dengan gayanya yang sok tau, tapi lucuuu, nggemesin.

"Kenapa nggak boleh?"

"Ya bolehnya nanti, kalau udah salam."

Hany senyum-senyum melihat adiknya, uff gayanya seperti ustadz, sekolah juga belum.

***
@  "Peliharalah semua sholat dan sholat wustho. Dan dirikanlah sholat dengan khusyu"/tunduk"
       QS Al Baqoroh ayat 238

@  "Sesungguhnya sholat tidak boleh diwarnai dengan pembicaraan umat manusia, karena ia adalah tasbih, takbir dan bacaan Al Quran." ( HR Muslim )



Saturday, January 18, 2014

ABI KAN LAKI LAKI?


"Harish, ke masjid yuk?"

"Mau ngapain Bi?"

"Biasanya ngapain kalau kita ke masjid?"

"Ya sholatlah," jawabnya sok tau.

"Harish dah denger adzan belum?"

"Sudah."

"Itu tandanya waktu sholat sudah masuk, Allah suka kalau kita bersegera mengerjakan sholat, nah, kalau laki laki sholatnya di masjid."

"Ya Bi, Harish ambil sendal dulu, jangan ditinggal ya?"

***

"Bi, dah adzan, ke masjid yuk?"

"Kita sholat di rumah aja ya?"

"Abi sekarang perempuan ya?" tanyanya, lugu.

"Kok?"

"Kalau laki-laki kan sholatnya di masjid," jawabnya, he he sok tau lagi.

"Abi lagi sakit, kalau dipaksakan jalan ke masjid, bahaya, bisa jatuh. Harish kuat gendong Abi ke masjid?"

"Ya nggaklah, Abi kan gede banget."

"Kalau lagi sakit, walaupun laki laki, sholatnya boleh di rumah."

"Harish kan nggak sakit?"

"Harish mau ke masjid sendirian?"

"Nggak mau, nggak berani, nanti pipi Harish di towel kakak-kakak."

"Ya sudah, Harish juga sholat di rumah ya!"

***

@ "Dan laksanakanlah sholat, tunaikanlah zakat dan rukuklah bersama orang orang yang rukuk."
        (QS Al Baqoroh ayat 43 )

@ "Barang siapa mendengar panggilan adzan namun tidak mendatanginya, maka tidak ada sholat bagiinya,       terkecuali karena udzur ( yang dibenarkan dalam agama )." HR Abu Daud, Ibnu Majah.

@ "Jangan kamu melarang istri-istrimu (sholat) di masjid, namun rumah mereka sebenarnya lebih baik untuk mereka." HR Ahmad, Abu Daud, Al Hakim.



Friday, January 17, 2014

SIAPA YANG MENYEMBUHKAN

Sebagai anak yang aktif, Harish yang berusia hampir empat tahun, wajar kalau sekali kali mengalami sakit.

Kadang, karena begitu bersemangatnya beraktifitas, sampai melampaui batas kesanggupan tubuhnya, akhirnya, tepar!

Suhu badan meningkat, gelisah, susah tidur. Nah kalau sudah begitu, yach aku harus siap siap mendengar permintaannya yang sudah tak asing lagi, pijit sepanjang hari, he he.

"Mi, pijit."

"Mananya?"

"Belakang," jawabnya sambil tengkurap.

Kupijit dan urut punggungnya dengan minyak zaitun, sampai dia tertidur. Untuk kasus kelelahan, kurang istirahat, atau istilah umumnya masuk angin, aku atasi hanya dengan pijit dan urut, dengan tujuan melenturkan otot-otot yang kaku dan merangsang titik-titik akupunktur untuk menormalkan fungsi organ.

Ketika bangun, sebelum mata membuka, mulutnya dulu yang bersuara.

"Miiii!"

"Ya, Umi di sini kok, nungguin Harish."

"Pijit!"

"Mananya?"

"Kaki."

"Kok kalau sakit minta pijit terus sih Rish?" tanyaku, mengujinya.

"Biar Allah cepet sembuhin Harish."

"Amin."

Kalau sakitnya dia rasakan lebih menyiksa, tidak sembuh sembuh, dan kuperkirakan butuh bantuan obat, maka dia mau diberi herbal dan madu, bahkan memintanya.

"Mi, minum obat,  biar Allah cepet sembuhin Harish."

"Pahit, mau/"

"Pake madu, trus minum teh."

Kemudian kuberikan herbal racikanku, dengan cara mengeluarkan isinya dan mencampurnya dengan madu, dan kusiapkan teh manis hangat untuk minum setelah minum obat.

"Syafakallah, sembuhkanlah Harish ya Allah, amin."

"Amin."

***

@ "Dan apabila aku sakit, Dialah yang menyembuhkan" QS Asy-syu'ara : 80

@ "Sesungguhnya Allah telah menurunkan penyakit dan obat. Dan menjadikan untuk kamu setiap penyakit ada obatnya, oleh karena itu berobatlah tetapi jangan berobat dengan yang haram." ( HR Abu Daud )

@ "Masing masing penyakit pasti ada obatnya, kalau obat sudah mengenai penyakit, penyakit itu pasti sembuh, dengan izin Allah Subhana wa ta'ala." ( HR Ahmad - Al Hakim )




Thursday, January 16, 2014

MEMBERSIHKAN MULUT, BERAPA KALI SEHARI?

"Sudah sikat gigi Fa?" tanyaku pada Hafa, ketika keluar dari kamar mandi setelah berwudhu untuk sholat Isya.

"Kan sudah tadi pagi." jawabnya.

Hmmm, aku tersenyum mendengar jawabannya.

"Jadi dalam sehari ini, sudah berapa kali sikat gigi?"

"Sekali," jawabnya, tertunduk malu.

"Makan berapa kali?"

"Kalau makan nasi tiga kali, ditambah kue kue tadi agak banyak."

"Dengan sikat gigi sekali tadi pagi, kira kira bekas makanan di mulut masih ada nggak?"

"Ya masihlah, kan sikat giginya tadi pagi, sedang makannya setelah sikat gigi." jawabnya sambil berbalik ke kamar mandi untuk sikat gigi.

"Berapa kali sih Mi sebaiknya kita sikat gigi dalam sehari?" tanyanya setelah keluar dari kamar mandi.

"Minimal sehari dua kali, pagi hari dan menjelang tidur, kalau bisa lebih dari itu tentu lebih baik, karena Allah senang dengan mulut yang selalu terjaga kebersihannya."

"Iya Mi? Jadi kita bisa mendapat keridhoan Allah dengan sikat gigi?" tanyanya serius.

"Allah memberi banyak jalan kepada kita untuk mendapatkan ridhoNya, salah satunya dengan membersihkan mulut seperti yang dicontohkan Rasulullah."

"Subhanallah, Allahumma sholli'ala Muhammad."

***

"Siwak itu dapat menyucikan mulut dan memperoleh keridhoan Rabb." (HR. Nasa'i dan Bukhori )

"Seandainya aku tidak khawatir akan mempersulit umatku, pastilah aku akan perintahkan mereka bersiwak setiap kali berwudhu." ( HR Bukhori, Malik, Ahmad )

"Jika Nabi SAW bangun tidur pada malam hari, beliau membersihkan mulutnya dengan siwak."
( HR Bukhari dan Muslim )

***

#Siwak : dahan atau akar dari pohon Salvadora pesica yang dibunakan untuk membersihkan mulut, gigi dan gusi.

#Pelajaran yang kita ambil dari hadist di atas bukan semata-mata memakai siwaknya, tetapi inti aktivitas tersebut adalah menjaga kebersihan dan kesehatan mulut.

#Mohon masukannya bila dalam mengambil pelajaran dari sunnah tersebut ada yang kurang tepat.

Wednesday, January 15, 2014

TUGAS HIDUPl

Salah satu tugas hidup manusia, sebagai orang tua muslim adalah bagaimana mengajarkan kepada anaknya agar mencintai nabi, mencintai keluarga nabi dan membaca Al Quran.

Rasulullah SAW pernah bersabda," Didiklah anak-anakmu atas tiga hal; mencintai nabimu, mencintai keluarganya dan membaca Al Quran, sebab para ahli Al Quran itu bearad dalam naungan singgasana Allah pada hari yang tidak ada perlindungan selain daripada perlindunganNya." (HR At Thabrani )

Blog ini dibuat dengan maksud menjadi wadah cerita yang berkaitan dengan pengajaran tiga hal tersebut di atas.

Sebagai upaya melaksanakan saalah satu tugas sebagai orang tua dalam menanamkan cinta kepada Rasulullah SAW dengan cara sederhana, Insya Allah.