Saturday, June 4, 2016

Ringan Berinfak

Kapan kita merasakan sangat ringan untuk berinfak?

Saat sedang longgar dan banyak rizki atau sedang sempit?

Mari kita bandingkan!

Ketika sedang pengajian, ada kotak infak yang dipindah tangankan, sedang dalam dompet hanya ada selembar lima ribuan, sendiri tanpa teman. Apa yang kita lakukan? Membiarkan kesempatan kotak itu lewat atau dengan ringan hati memasukkan uang itu ke dalamnya? Nggak lucu, kan kalau tutup kotak dibuka, uang lima ribu kita masukkan dan mengambil tiga ribu sebagai kembalian?

Bagaimana jika di dompet hanya satu lembar 50 ribuan? Masihkan dengan ringan kita infakkan semuanya? Bagaimana jika 100 ribu atau 500 ribu?

Sepertinya akan sangat ringan jika uang itu hanya lima ribuan.
Menurut pandangan manusia, lima ribu ya lima ribu, tapi di hadapan Allah, infak lima ribunya orang yang hanya mempunyai uang lima ribu, berbeda nilainya dengan infak lima ribu orang yang memiliki 50 ribu atau 500 ribu. Sedang Allah memerintahkan kita berinfak dalam kondisi lapang maupun sempit.

Hmm, sepertinya sedikit hikmah dari sempitnya rizki mulai terkuak, perbanyak infak selagi sempit, bukan sekedar untuk mendapatkan balasan dunia yang sering terbukti datang berlipat-lipat, tapi sedang memanfaatkan peluang berinfak dengan seluruh harta yang kita punya, yang tentunya sangat istimewa nilainya di hadapan Allah.

Bersyukur atas segala kondisi itu memang...indah.

No comments:

Post a Comment