Monday, June 6, 2016

Puncaknya adalah Taqwa

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِينَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ

Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa, (QS. Al-Baqoroh : 183)

Banyak amalan pendamping puasa yang dianjurkan dilakukan di bulan Ramadhan, antara lain:
1. Tilawah Qur'an
2. Tadabbur Qur'an
3. Infak & Sedekah
4. Shalat sunnah
5. Dzikir

Apa yang bisa pikirkan tentang hal ini? Menarik benang merah antara puasa-amalan pendamping-taqwa?

Ini bukan kajian yang bisa dijadikan referensi, hanya sekedar opini dari pikiran sederhana.

Setiap akan melakukan sesuatu, tujuan merupakan fokus utama. Apa makna dari sebuah perjuangan berat jika tujuan tak tercapai?

Gagal!

Inilah yang pernah dikhawatirkan oleh Rasulullah Saw, yang intinya, ada golongan dari umatnya yang tidak mendapatkan apa-apa dari puasanya kecuali lapar dan haus!

Naudzubillahi min dzalik!

Apa itu taqwa?

Sederhananya, taqwa adalah ketaatan pada Allah dan takut mendapatkan murka-Nya.

Artinya, kita harus fokus pada peningkatan kataqwaan dengan puasa dan amalan-amalan pelengkapnya.

Hidayah Allah akan sampai kepada kita, bisa dengan cara yang berbeda-beda, mungkin juga halnya dengan peningkatan ketaqwaan.

Mungkin kita akan merasakan semakin kenal dan dekat kepada Allah sehingganya semakin taat dan cinta kepada-Nya, dengan salah satu atau beberapa jalan berikut:

1. Saat merasakan menahan lapar dan haus atau kepayahan saat puasa, hati kita tergerak untuk mensyukuri segala kenikmatan yang selama ini kita terima tanpa diminta. Semakin bersyukur, semakin dekat, semakin merasakan ketergantungan dan semakin tumbuh rasa cinta, sehingga dengan ringan hati melakukan ketaatan kepada-Nya.

2. Dengan tilawah dan tadabbur, kita semakin memahami kedalaman agama ini, mengakui kebenaran dan kebaikan syariatnya dan bersemangat untuk mengamalkannya sebagai bentuk ketaatan kepada-Nya.

3. Dengan banyak berdzikir, hati merasakan kedekatan, ketenangan dan nikmatnya ketaatan sehingga selalu rindu untuk mengulang-ulang melakukannya.

4. Dengan bersedekah kita merasakan kenikmatan, kebahagiaan  dan bersyukur karena mendapatkan kesempatan untuk berbagi, dan itu semua akan mendorong untuk meningkatkan ketaatan.

Begitu banyak peluang menuju taqwa, ambil sebanyak-banyaknya untuk memperbesar kemungkinan mencapai tujuan.

No comments:

Post a Comment