Tuesday, March 11, 2014

HARI PERTAMA

by Hany (MHA3)

''Haa! Yang bener, kamu dari pondok?" tanya temanku dengan intnoasi bingung.

''Yaa," jawabku singkat.

''Hmm,trus kamu gimana ke pondoknya kalo kamu kursus di sini?" tanya temanku lagi, dengan wajah heran.

"Ihh,lebay dech,'' jawabku lagi.

''Duuh,,,ciusan looh ouy'', sekarang dia sudah kesal dengan jawabanku yang begitu, singkatnya, meskipun aku di pondok terbilang anak yang super duper ciwet (cerwet), tapi aku bisa aja secara tiba-tiba jadi anak yang pendiam dan kalem ha ha.

''Iya dech aku kasih tau, aku memang dari pondok tapi bukan santri, jadi. . ."

''Apa?" tanya temanku lagi.

''Ya begitulah,''sambungku.

''Weeh, yang bener?"
  
 "Kenapa kalo ngomong kok seperti orang nglindur, nggak niat gitu sih?"'

"He he aku dah keluar dari pondok. karena sesuatu deh, sedikit problem dari diri sendiri.''

''Oohh,,memang apa problemnya?" tanyanya.

''Keepoo,deh ha ha'' tawaku membludak, yah namanya juga anak jayuss.

''Hmm. . ." belum selesai temanku bicara, tiba tiba            

"Ini malah pada ngrumpi, itu soal di tangan sudah selesai apa?" tanya miss Ari dengan senyum yang lebar dan sedikit keluar gigi (nyengirr).

''Hehe, Miss dikit lagi," terpaksa bohong, kalo nggak yaa, biasa one hundred/seribu rupiah. Di kelas kami memang dibiasakan hukuman, supaya kita tidak seenaknya, nggak ngerjain pe-er, yang ribut, berangkat pake sendal daannn,,,,lain sebagai nya.

"Ayo,sudah selesai belum tugasnya, dari tadi ngrumpi sih," sindir miss. Baru saja miss Ari selesai ngomong secara bersamaan anak laki-laki melhat ke arah anak-anak perempuan.

"Huu. . . ibu-ibu ngrumpi!" kata mereka serempak.

"Kenapa Masbulloh haha,'' bersamaan kami jawab, tak kalah kompak.

"Sudah-sudah, kumpul tugasnya sekarang, kemudian berpasang-pasangan maju, baca yang ditulis tadi."

Hingar-bingar, semua menyebutkan nama pasanganny masing, dan sementara yang tersisa hanyalah satu siswi yaitu aku sendiri dan satu siswa, yaitu si Tor-tor, alias Thoriq.

"Ayo, tinggal kalian berdua yang belum, Thoriq!" panggil miss Ari.

"Eeh iya, Miss," jawabnya tergagap. Kami maju.

"Siapa yang salam?" tanyaku. Hmm,belum sempat dia jawab.

"Cup, kamu!"

"Hah! Aku?" jawabnya, kaget.

"Iyalah, ha ha."

 "Good after noon friends,'' ucap Thoriq.

''Good after noon.'' bales teman-teman. "Bla-bla dan bla ha ha,"tugas itu  selesai kami  baca. Nah, untuk salam penutup, tugasku. Berhubung grogi, yang terucap malah," Good morning friends!" berhubung waktu itu sore, jadilah suasana kelas heboh.

''Wha ha ha ha," tawa mereka meledak. Aduuuh, malu nian muka ini, di depan pula,  huwaa!

Karena di kelas itu yang pake jilbab cuma berdua, aku dan seorang teman, tapi dia masih pake celana panjang, jadi aku dipanggil Umi.

"Aduuh, Umi lagi mikirin Abi plus grogi  ya, diingatnya pagi ha ha" kata miss Ari

 "Aduh, apes lah sudah, untung tawa cepat reda, kalo nggak, fyuuuh!'' batinku.

"Sudah sekarang kerjakan halaman selanjutnya!"

Tertulis di buku PICNIC, ''Seperti tadi, aduh aduh," gumamku.

"Memang kenapa?" tanya Thoriq.

 "Nggak pa pa." salah satu yang harus kuisi adalah, barang apa yang perlu dibawa saat piknik, aku jawab saja, senter. Aku baru hari ini masuk kelas, belum begitu banyak kosa kata yang kufahami, memang aku terlambat mendaftar.

"Thoriq, kamu mau ngapain picnic bawa senter?" tanya miss Ari sambil tertawa, saat memeriksa pekerjaan Thoriq. Lho? jawabanku juga senter, waduhh, bakalan diketawain lagi nih.

 "He he,nggak tau,Miss'' katanya.

"Ini picnic Thoriq bukannya kemah."

"Aduh, salah lagi!" batinku. Tak terasa sudah akan pulang.

"Dani, close to white board,'' kata miss Ari.

 "Oh ya Miss patiin lampunya ya?" kata Dani, karena dia tidak tahu artinya, asal saja dia ngomong.

"Aduuh Dani, kalo dipatiin lampunya gelap dong.'' kembali gelak tawa membahan, mengakhiri kelas sore itu.

 the END  (ceeryuuss-crita jayuss)

#Ck ck ck ternyata nggak gampang jadi editor.

No comments:

Post a Comment