Sunday, May 29, 2016

Anak Zaman

Ayahnya wafat saat dia dalam kandungan.

Disusui oleh wanita yang tidak melahirkannya.

Masa kecil dihabiskan bersama wanita yang bukan ibu kandungnya.

Itu fakta yang masyhur tentang Muhammad bin Abdulah bin Abdul Muthalib.

Mengapa begitu jauh dengan konsep ideal dalam mendidik anak?

Bukankah kita diperintahkan mengikuti jejak dan mencontoh kehidupan Rasululkah Saw? Apa kita juga harus menyusukan  anak pada orang lain dan menyerahkan pengasuhannya? Tidak kita didik sendiri?

Ssssat! Mari kita kritisi!

Bisakah kita memesan lahir dari rahim siapa, di zaman apa dan budaya yang sedang berkembang?

Demikian juga bayi Muhammad bin Abdullah.
Dia ditentukan lahir dari rahim seorang wanita bernama Aminah yang bersuamikan Abdullah bin Abdul Muthalib, yang hidup di zaman dengan budaya dan kebiasaan menyusukan bayi-bayinya kepada wanita yang hidup di pedesaan. Kehendak Allah, wanita beruntung itu bernama Halimatusysya'diyyah.

Mungkin perlu kita ingat, bahwa beliau diangkat jadi Rasul bukan saat kelahirannya, tapi di usianya yang ke 40an tahun. Jadi fokus keteladanan itu terutama pada apa yang diajarkannya setelah diangkat menjadi Rasul.

No comments:

Post a Comment